Awas para Penipu yang Berkedok Sumbangan untuk Masjid Gentayangan

0 komentar
Anda kerap menemui pria atau wanita dengan penampilan rapi di bus kota meminta sumbangan untuk pembangunan pesantren, masjid, atau untuk anak yatim? Hati-hati kalau hendak menyumbang. Diduga sebagian besar mereka fiktif alias penipu. Mereka hanya orang suruhan yang disuruh seorang koordinator untuk meraup sumbangan masyarakat.

Seperti kasus dua perempuan tua yang ditangkap Sudin Sosial Jaksel pada Minggu (6/4) sore. Ternyata, dua perempuan yang biasa beroperasi di kawasan Blok M, Jaksel dengan modus sumbangan untuk yayasan dan masjid ini melakukan penipuan. Setelah ditangkap dan diperiksa, tak ada yayasan dan masjid yang disebut di dalam surat map yang mereka edarkan.

Semua dokumen dari mulai RT sampai camat dipalsukan. Keduanya, Omih dan Tupiah mengaku merupakan anggota dari Lembaga Kepedulian Masyarakat (LKM) Nurul Anwar, Batu Jajar, Karawang, Jawa Barat. Tapi setelah dicek dan ricek petugas Dinsos Jaksel semua pengakuan mereka bohong, dokumen yang dibawa palsu.

Alhasil keduanya mengaku disuruh seseorang guna mencari sumbangan. Sehari mereka bisa meraup uang Rp 1 juta. Uang itu disetor kepada pria koordinator itu. Kemudian, keduanya digaji Rp 2-3 juta sebulan.

"Proposal itu sebenarnya untuk mengecoh petugas, tapi kami sudah tahu kalau ada yayasan atau lembaga yang ingin mencari sumbangan lintas provinsi harus ada izin dan pengesahan dari gubernur, sementara proposal mereka tidak ada," jelas Kasi Rehabilitasi Sudin Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda, dalam keterangannya, Senin (7/4/2014) malam.

Berdasarkan pemeriksaan petugas, baik proposal maupun surat tugas seluruhannya palsu. Apabila proposal tersebut benar, uang hasil penghimpunan yang tersalurkan hanya sebesar 10 persen dari nilai yang terkumpul.

"Baik yayasan maupun alamatnya salah semua. Kalau pun benar ada yayasannya, biasanya uang yang masuk ke yayasan paling hanya sebesar 10 persenan, sisanya ya diambil koordinatornya," jelas Miftahul.

Posting Komentar